Lakukan ini !!! Uji Tekan Beton Untuk Kualitas Pondasi Bangunan yang Kuat


Dalam dunia kontruksi, hal yang paling diutamakan dalam pembangunan sebuah gedung, kontruksi, maupun fasilitas umum adalah kekuatan. Beton adalah material paling mendasar dari semua jenis kontruksi bangunan. Misalnya saja pada pembangunan rumah atau gedung. Beton digunakan sebagai bahan utama pembuatan pondasi, dan tentu saja antara gedung dan rumah, struktur beton yang digunakan memiliki mutu beton yang berbeda-beda.

Kebiasaan dan prosedur yang sering dilakukan oleh para pelaku jasa pembangunan sebelum melakukan pembangunan adalah menguji beton itu sendiri. Itu merupakan prosedur penting untuk mengetahui kualitas beton yang akan dijadikan sebagai material kontruksi. Pengujian beton bertujuan untuk mengetahui kadar beton yang berhubungan dengan mutu dan kualitas beton.

Dalam proses pengujian beton, haruslah melewati beberapa tahap. Tahap yang paling mendasar adalah beton harus dicetak dalam sebuah wadah atau cetakan. Cara pembuatan beton sebagai bahan uji coba cukup sederhana. Namun harus tetap memperhatikan beberapa hal agar bahan tes beton dapat tercetak sesuai dengan yang diharapkan.

Beton merupakan salah satu bahan kontruksi bangunan yang paling umum dan paling sering digunakan sebagai bahan bangunan. Beton bisa didapat dengan mencampur beberapa komposisi yakni agregat halus (pasir) atau agregat kasar (kasar), perekat semen, dan air. Semua bahan dicampur dengan takaran yang pas, kemudian di keringkan, maka beton bisa didapat.

Uji tekan beton bertujuan untuk mengetahui kuat tekan beton karakteristik (kuat tekan maksimum yang dapat diterima beton sampai beton mengalami kehancuran. Serta dapat menentukan waktu untuk pembongkaran bekisting balok dan pelat lantai. Dengan adanya cetakan  silinder ini memudahkan dalam menguji test beton.

Dalam teknik sipil, untuk mendapatkan mutu beton yang bagus, ada tahap yang harus dilewati setelah pencampuran komposisi beton dilalui yakni tahap uji test beton. Metode uji test beton bertujuan untuk mengetahui kadar beton yang berhubungan dengan mutu dan kualitas beton. Pengujian beton menggunakan benda uji berbentuk kerucut. Untuk mencetaknya, dibutuhkan alat cetak dengan bentuk serupa yang dinamakan cetakan slump.

Adanya mekanisme uji test beton (tolok ukur beton) sangat perlu dilakukan, sebelum membuat konstruksi beton bangunan. Pengujian tersebut tentu dilakukan untuk mengetahui komposisi juga takaran material yang tepat, ketahanan, kekuatan (daya kokoh), dll. Sehingga konstruksi bangunan nantinya aman, awet dan kokoh.

Cetakan Test Beton Trigang Cetakan Kubus Mini Isi 3

Ada dua metode pengujian terhadap komponen yang diperiksa secara umum dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu dengan cara merusak dan tanpa merusak. Berikut penjelasannya:

  1. Metode Pengujian dengan cara merusak

Pengujian dengan cara merusak dapat dilakukan dengan mengambil sebagaian dari komponen struktur, pengambilan sebagian dari komponen yang dilakukan dengan cara mencongkel, memotong, mengebor dan lain sebagainya.

Pengujian ini dilakukan pada campuran betonnya apabila ada lendutan yang melebihi persyaratan, kemungkinan lain yang menjadi penyebab adalah bahan besi beton yang digunakan bermutu rendah.

Keuntungan dari pengeboran ini untuk mengetahui kualitas tulangan yang dipakai, dapat dilakukan dengan memotong sebagian dari besi yang ada di dalam penampang lalu menguji kekuatan yang sebenarnya.

  1. Metode Pengujian dengan Cara Tidak Merusak

Pengujian tanpa merusak dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan kebutuhan data yang perlu untuk diketahui. Beberapa jenis pengujian diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Pengujian kuat tekan dengan palu beton (Rebound Hammer Test)
  • Pengujian kepadatan serta kedalaman retakan dengan Ultrasonic Pulse Velocity Test (UPV).
  • Pengukuran tulangan terpasang pada komponen beton dengan (Rebar Scanner).
  •  pada struktur bangunan atau disebut juga dengan (Loading Test).
  • Pengujian korosi tulangan baja di dalam beton dengan (Corrossion Analysing).
  • Pengujian kekerasan baja dengan (Brinnel Hardness Test).
  • Pengujian ketebalan lapisan cat dengan (Coating Thickness Meter).
  • Pull Out Testadalah metode yang digunakan untuk mengukur besarnya gaya maksimum yang dibutuhkan untuk mencabut logam/besi yang ditanam ke dalam suatu beton.
  • Geo Penetrating Radar(GPR) merupakan alat yang digunakan untuk mendeteksi pondasi suatu bangunan dengan tingkat kedalaman tertentu.
  • Concrete Resistivity Test untuk mengukur ketahanan listrik pada beton.

Merespon hal tersebut, Futake menghadirkan berbagai jenis tes uji beton dari kubus hingga silinder dan slump test untuk membantu tes uji kelayakan bangunan.

Guna memenuhi kebutuhan para kontraktor, Futake selalu memproduksi berbagai tes uji beton yang akan membantu kelancaran pembangunan anda. Jadi, Tunggu apa lagi? Segera hubungi kami untuk mendapatkan penawaran harga terbaik dari kami. Dengan cara klik nomor whatsapp berikut 081377990055 (admin 1) atau 082229992299 (admin 2)

Artikel

harga tes betonjual tes beton kubustesbeton kubus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *